Jumat, 10 Agustus 2012

Karya Tulis "Pengaruh Lumut terhadap Batuan Candi Borobudur"

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang merupakan salah satu objek wisata warisan bersejarah yang masih bisa kita nikmati keindahannya dan pelajari sisi-sisi budaya dan edukasi lainnya hingga sekarang. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu beberapa kerusakan yang ditimbulkan oleh faktor- faktor tertentu mulai muncul. Faktor-faktor tersebut misalnya akibat pemanasan global, cuaca ekstrim dan bencana alam yang kemudian menumbuhkan lumut pada batuan Candi Borobudur. Itulah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian terhadap Candi Borobudur. Sehingga, penulis tertarik mengangkat masalah tentang “Pengaruh Lumut terhadap Batuan Candi Borobudur”

1.2  Permasalahan
Pokok permasalahan yang akan dibahas dalamPengaruh Lumut Pada Batuan Candi Borobudur” adalah :
a. Apa dampak yang ditimbulkan tumbuhan lumut?
b. Usaha-usaha apa yang dilakukan untuk mengatasi tumbuhan lumut?



1.3  Tujuan
Dengan dilandasi rasa cinta terhadap budaya bangsa serta keinginan untuk melindungi Candi Borobudur dari kehancuran, maka dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan oleh lumut terhadap Candi Borobudur.
b.      Untuk mengetahui cara mengatasi pertumbuhan lumut.

1.4  Metodologi
Untuk kesempurnaan karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu :
1.4.1        Tempat
Objek yang diamati
dalam penulisan karya tulis ini adalah Candi Borobudur.
1.4.2        Waktu
Penulis melakukan pengamatan terhadap obyek pada tanggal 2 Juli 2012.
1.4.3        Teknik yang digunakan
a)   Teknik Observasi
Penulis langsung mengamati obyek yaitu Candi Borobudur untuk mendapatkan data tentang gambaran umum Candi Borobudur
b)   Teknik Studi Wisata
Penulis mengumpulkan data dari buku-buku panduan, internet, dan lain-lain tentang pengaruh lumut terhadap batuan Candi Borobudur, yaitu penjelasan yang mengenai tentang  cara mencegah dan mengatasi kerusakan yang ditimbulkan lumut.
1.5  Sistematika Pembahasan
Agar dalam karya tulis ini tidak terjadi kekeliruan maka penulis mencoba menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, anggapan dasar hipotesis, metode dan teknik penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II Tinjauan Teoritis, membahas teori lumut ( pengklasifikasian dan substrat lumut ), jenis-jenis lumut, cara perkembangbiakan lumut.
BAB III Pembahasan, membahas tentang Lumut Kerak sebagai perusak batuan Candi, dampak yang di timbulkan, usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya.
BAB IV Penutup, membahas tentang kesimpulan dan saran-saran.









BAB II
TINJAUAN TEORITIS

1.6    Lumut
Tumbuhnya lumut banyak di temukan di tempat-tempat lembab atau basah. Tumbuhan lumut mempunyai jenis + 25.000 species yang tesebar di seluruh permukaan bumi mulai dari daerah tropic sampai kedaerah kutub utara.
Pada umumnya struktur tubuh tumbuhan lumut mempunya ciri –ciri sebagai berikut :
1. Bentuk tubuhnya pipih
2. Bersel banyak
3. mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa
4. Melekat pada substartnya
5. Bersifat Aututrof
6. Bentuk akar seperti benang-benang
7. Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung klorofals berbentuk jala.

Bagian-bagian batang lumut adalah sebagai berikut :
1.              Epidermis, merupakan lapisan terluar dan sebagian sel yang memanjang berbentuk rhizoid.
2.   Korteks, merupakan lapisan kulit dalam yang tersusun dari beberapa lapis sel.
3.   Silinder Pusat, terdiri atas sel-sel Parenkim yang memanjang, berfungsi sebagai
      alat pengangkat.
Tumbuhannya lumut merupakan peralihan antara tumbuhan berthallus dengan tumbuhan kerkomus.

1.7    Klasifikasi Lumut
  1.  Lichenes
Lichenes disebut juga tumbuhan perintis, lichenes biasanya terdapat pada tempat-tempat yang kering, seperti pada kulit batang pepohonan, tanah yang sedikit basah. Perkembangbiakan Lichenes merupakan vegetasi pioner.
Asam yang di keluarkan dapat menghancurkan permukaan batu atau permukaan cadas menjadi lapisan tanah baru. Lapisan tanah ini mudah menangkap dan mengikat air mineral (air embun dari laut yang mengandung berbagai mineral, menguap).

Ciri-ciri lichenes adalah :
1. Bersekat Hifa
2. Mempunyai akar rhizoid
3. Berlapis misellium
4. Bersifat Safrofit dan Parasitisme
5. Berupa benang-benang yang berkoloni.

Berdasarkan habitatnya Lichenes dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya adalah :

a. Parmelia
    Biasanya tumbuh pada pepohonan, terutama pada kulit-kulit pohon yang keras, karena pohon yang berkulit tebal sangat menguntungkan bagi pertumbuhan dari Lumut Kerak tersebut.

b. Usnea Dasifoga
Biasanya tumbuh pada batuan yang berada pada daerah yang lembab. Cirinya    sebagai berikut :
1. Berspora
2. Bentuknya seperti Musci
3. Berakar rhizoid
4. berbentuk benang-benang filamin










BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Lumut Kerak Sebagai Perusak Batuan Candi
Lumut kerak adalah tumbuhan yang dapat hidup di batu.  Dalam pertumbuhannya lumut kerak mengeluarkan zat yang bersifat asam yang dapat menghancurkan batu tempat hidupnya. Cendawan dan lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan batuan tersebut. Salah satunya adalah batuan di Candi borobudur yang akhir-akhir ini dipenuhi oleh Lichenes, dan kabarnya batuan candi yang terletak di Kabupaten Magelang tersebut terancam terjadi pelapukan.

3.2  Dampak yang Ditimbulkan Oleh Lumut Kerak
Melapuknya batuan candi dapat berlangsung secara efisien, menunjukan bahwa lumut kerak akan tumbuh dengan baik pada batuan. Garam-garam mineral pun mampu mempengaruhi tumbuhan dalam batuan candi Borobudur, sedikit demi sedikit menjadi struktur tanah dan untuk dapat mengikat nitrogen, sehingga pelapukan akan berjalan lebih cepat.
Bagian yang paling dominan rusak disebabkan oleh lumut kerak yaitu pada bagian yang tersembunyi atau daerah yang tidak terkena sinar matahari langsung. Selain itu kerusakan akibat dari pertumbuhan lumut kerak adalah hancurnya segi-segi arsitektur bangunan candi dan bentuk relief atau arca Candi Borobudur. Jika hal tersebut tidak cepat diatasi maka masalah yang timbul akan semakin besar karena dengan hancurnya batuan ataupun hancurnya struktur batuan maka Candi Borobudur dimasa yang akan datang hanyalah sejarah yang tidak dapat dinikmati dan disaksikan keberadaannya.

3.3  Cara Mengatasi Lumut Kerak Pada Batuan Candi Borobudur
3.3.1        Pembersihan Lumut Dengan Pemanasan
Lumut merupakan salah satu organisme penyebab pelapukan dan kerusakan bangunan-bangunan benda cagar budaya, baik bangunan yang terbuat dari batu maupun bata. Lumut mempunyai pengaruh yang lebih serius dalam proses pelapukan batuan, karena akar lumut mampu menyusup ke dalam pori-pori batuan sambil mengeluarkan zat-zat organik yang bersifat korosif terhadap sebagian mineral batuan. Pertumbuhan organisme perusak pada batu dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dan pelapukan batu. Hal tersebut terjadi karena organisme tersebut mengambil mineral terlarut dari batuan pada saat melakukan aktivitasnya. Selain itu juga terjadi degradasi mineral pada batuan itu sehingga batuan menjadi rapuh dan rusak. Untuk menghindari kerusakan batuan lebih lanjut perlu dipikirkan metode pembersihan batu dari pertumbuhan organisme-organisme yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dan pelapukan batuan. Tujuan studi pengembangan metode pembersihan lumut dengan pemanasan adalah untuk mengetahui efektifitas dan keamanan pembersihan lumut dengan pemanasan. Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan alternatif lain dalam pelaksanaan pembersihan benda cagar budaya yang terbuat dari batu
Selama ini metode pembersihan lumut yang dilakukan dalam pembersihan batu di Candi Borobudur adalah pembersihan secara kimiawi dan mekanis. Metode pembersihan kimiawi menggunakan bahan kimia Hivar XL dengan konsentrasi 1%. Pembersihan secara mekanis berupa penggosokan dengan sikat baik secara kering maupun basah. Metode lain yang digunakan adalah pembersihan secara fisik menggunakan steam cleaner. Dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan menerangkan bahwa metode pembersihan yang dipakai mempunyai kelemahan, khususnya pembersihan secara mekanis dan steam cleaner. Kelemahan tersebut di antaranya adalah menimbulkan efek kerontokan pada permukaan batu.
Berdasarkan hasil penelitian metode pembersihan lumut dengan pemanasan lebih efektif dibandingkan dengan pembersihan secara mekanis, tetapi metode pembersihan dengan pemanasan ini kurang aman untuk digunakan pada benda cagar budaya karena adanya kontak langsung antara permukaan benda dengan api. Dari pengamatan mikroskopis terlihat adanya perubahan pada permukaan batu yang terjadi setelah dilakukan proses pemanasan








BAB IV
PENUTUP

4.1   Kesimpulan
Setelah pembahasan masalah dari bab-bab terdahulu, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.    Tubuh lumut kerak berupa thallus yang terdiri dari benang-benang hifa. Sebagai tumbuhan perintis, lichenes ikut berperan dalam pembentukan tanah dan tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi.
2.    Lumut Kerak bisa mengakibatkan pelapukan pada Batuan Candi Borobudur.
3.    Cara paling efektif untuk membersihkan lumut kerak adalah dengan cara Pemanasan.









4.2   Saran
Untuk menjaga dan memelihara Candi Borobudur serta mengurangi terjadinya pelapukan yang dialami bebatuan Candi Borobudur, maka saran-saran yang dapat penulis berikan adalah :
1. Mengawasi dan menjaga keutuhan Candi Borobudur yang termasuk salah satu keajaiban dunia serta peningkatan berupa hal mutlak yang perlu dilakukan oleh yayasan, karena dengan menjaga dan mengawasi hal-hal tersebut akan mengurang resiko yang terjadi pada batuan Candi Borobudur, misalnya terjadinya pelapukan yang kini terjadi pada batuan Candi Borobudur.
2. Sebaiknya yayasan yang bertanggung jawab terhadap keutuhan Candi Borobudur memperbanyak petugas untuk pemeliharaan Candi Borobudur. Begitupun pemerintah untuk menyalurkan dana kepada yayasan untuk meningkatkan kualitas dan fasilitas Candi Borobudur.



Dapatkan Update Artikel Terbaru Gratis via E-mail:

2 komentar:

Unknown mengatakan...

bagus bro

Unknown mengatakan...

JUAL BONGKAHAN BACAN DOKO SUPER
ASLI DARI HALMAHERA SELATAN ( PULAU KASIRUTA )
BAHAN BACAN SUPER KRISTAL MALUKU UTARA.
Kondisi bahan ;.
- Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis.
- Bahan tua (galian lama).
- Kualitas super kristal- Sudah tembus.
- Bahan keras dan padat.
- Siap gosok poles.
- Daging utuh, tanpa kapur.
- Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak.
- Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik
Daftar harga :
1 0ns ; Rp 500rb
5.ons Rp.1.250.000
1.kg Rp 2.500.000
5 kg Rp 6.000.000
10 Kg Rp 8.000.000
15,kg Rp.10,000,000,
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukuran kecil Origin untk yg mau pesan hub ;
Hp.082347225054
pin :2A846D86

#.stock terbatas
Siapa cepat dia dapat
Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
Alamat:Jl.Buana Seli No.76 Rt 016 / Rw 002,Desa Labuha,Kecamatan Bacan,halmahera selatan maluku utara,dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,
*Bagi peminat luar kota silahkan dikirim fotmat pemesanang sebagai berikut:
-Nama Lengkap
-Alamat lengkap
-No HP(Hendpoon) yang selalu aktif
-Jika sudah di isi formatnya silahkan CALL/SMS di nmr sebagai berikut:
Hp.082347225054
pin :2A846D86

jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan,dan kami sengaja melayani pembelian luar kota ,kami ingin cari rekan bisnis jual bongkahan batu bacan di luar kota dan siapa tau ada yang minat hubungi kami terimah kasih.Wassalam

Posting Komentar

Versi Mobile